Faktor Penyebab Perubahan Sirkulasi Darah Pada Saat Hamil

 

https://www.ilmukesehatan.comPeredaran darah ibu di pengaruhi beberapa factor, antara lain:

  1. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangangan dan pertumbuhan janin dalam rahim
  2. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter
  3. Pengaruh hormone estrogen dan progesterone makin meningkat.

Akibat dari factor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah.


a. Volume darah

 

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada umur hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25 sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.

Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.

Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Pada postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ke tiga sampai kelima.

BACA JUGA:  Faktor yang Menentukan Peredaran Darah Janin

b. Sel darah

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.

Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai 4 kali dari angka normal.

Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin dapat menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat. Pada postpartum dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi tromboplebitis.

c. System respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan system respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan daifragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu.

BACA JUGA:  Warna Favorit Menurut Ilmu Psikologi

Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya.

d. Sistem pencernaan

Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan:

  1. Pengeluaran air liur berlebihan
  2. Daerah lambung terasa panas
  3. Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari, yang disebut morning sickness
  4. Muntah, yang terjadi disebut emesis gravidarum
  5. Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari, disebut hipremesis gravidarum.
  6. Progesterone menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.

e. Traktus urinarius

Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.

Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air seni pun akan bertambah. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69% sampai 70%.

BACA JUGA:  Dampak dan Tips Kerja Malam

Pada kehamilan ureter membesar untuk dapat menampung banyaknya pembentukan urin, terutama pada ureter kanan karena peristaltic ureter terhambat karena pengaruh progestern, tekanan rahim yang membesar dan terjadi perputaran kekanan, dan terdapat kolon dan sigmoid di sebelah kiri yang menyebabkan perputaran rahim ke kanan. Tekanan rahim pada ureter kanan dapat menyebabkan infeksi pielonefritis ginjal kanan.

f. Perubahan pada kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.

Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang.

g. Metabolisme

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, di mana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.