5 Tips Menyeimbangkan Estrogen saat Haid


5 Tips Menyeimbangkan Estrogen saat HaidKadar hormon estrogen yang terlalu tinggi dapat menimbulkan masalah seperti nyeri saat haid. Dikenal sebagai PMS, gejala ini dirasakan oleh perempuan di usia 20-30an tahun dan biasanya akan semakin parah.

PMS akan mulai terasa 5-11 hari sebelum haid dan akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kadang di hari pertama PMS kita memilih untuk tidak melakukan apa pun karena menahan rasa sakit. Namun setiap orang juga berbeda-beda tingkat keparahannya.

 

Sebelum menuju tips mendapatkan estrogen yang seimbang, sebaiknya kita ketahui dulu apa penyebab PMS.

Penyebab PMS

PMS membuat kita kram, kembung, sakit pinggang, dan tentunya nyeri yang terkadang tidak bisa ditahan lagi. Namun semua itu disebabkan karena hormon estrogen yang tidak seimbang.

BACA:  Apa yang Menjadikan Program Membesarkan Otot Tubuh Tidak Maksimal?

Jika hormon meningkat maka tubuh akan meresponnya dengan ngidam, kembung, dan perubahan suasana hati. Oleh karena itu 5-11 hari orang yang sedang PMS akan menjadi berbahaya dan lebih sensitif.

Gejala PMS

Lalu apa apa gejala-gejala dari dominasi hormon estrogen? Menurut Lauren Geerston yang dilansir dari Livingthenourishedlife, gejalanya seperti gangguan fungsi tiroid, metabolisme menurun, peningkatan kortisol, peningkatan resiko kanker, peningkatan risiko resistensi insulin, peningkatan permeabilitas usus, dan peningkatan risiko gangguan autoimun.

Menyingkirkan kelebihan estrogen juga tidak mudah, karena estrogen adalah hormon long-acting di dalam tubuh. Jika ingin menyingkirkannya pun hanya ada dua cara yaitu melalui jalur hati dan saluran pencernaan. Namun kita pun masih bisa memanipulasi hormon estrogen agar seimbang dengan diet dan perubahan gaya hidup.

Cara Menyeimbangkan Estrogen dalam Tubuh

Berikut 5 tips sederhana untuk menyeimbangkan estrogen dalam tubuh:

BACA:  Mengenal Cara Diet Herbalife yang Lebih Aman dan Sehat bagi Tubuh Anda

1. Makan makanan mengandung protein

Hati yang sehat diperlukan untuk detoksifikasi estrogen. Kekurangan protein hanya akan menekan fungsi hati. Jadi konsumsi sekitar 5 gram protein per 1/2 Kg berat badan. Selain asupan protein yang cukup tinggi, perhatikan juga kualitas protein misalnya pada daging dan makanan laut. Selain itu, kaldu tulang dan gelatin juga sumber protein yang baik.

2. Hindari kedelai

Kedelai mengandung phytoestrogen yang tinggi, zat tersebut menyerupai estrogen dalam tubuh. Jadi saat PMS ada baiknya mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kedelai.

3. Mencegah sembelit

Ingat kan, salah satu jalur keluarnya estrogen adalah melalui pencernaan. Jika kita mengalami sembelit maka estrogen yang sudah dikemas dalam empedu dan dikeluarkan ke dalam usus kecil selama proses pencernaan, akan berdiam di dalam usus besar dan terserap kembali oleh tubuh.

BACA:  Tiga Jenis Yoga untuk Berolahraga

Jadi cegah sembelit dengan salah satu caranya, memakan wortel mentah karena wortel mengandung serat khusus yang mengikat estrogen dalam saluran pencernaan dan membantu mengeluarkannya dari tubuh.

4. Memilih makanan organik

Bahan kimia seperti herbisida konvensional, pestisida, dan pupuk untuk bahan makanan yang sering kita jumpai ternyata mengandung estrogen. Jadi lebih aman memang jika memakan makanan organik.

5. Hindari aluminium

Aluminium mampu mengikat dan mengaktifkan reseptor estrogen. Aluminium biasanya kita temui pada produk deodoran yang kemudian akan diserap melalui kulit. Oleh karena itu, akan lebih baik jika memilih deodoran yang tidak mengandung aluminium dan tidak memakan makanan yang dibungkus aluminium foil.

Lalu bagaimana dengan alat masak aluminium? akan lebih baik mengurangi penggunaannya ya 🙂 demi kesehatan kita sendiri dan agar terbebas dari siksaan PMS.

 (Gambar : nutritionw.com)