Proses Keperawatan Keluarga


Merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang keperawatan. Praktik keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan keluarga.

Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:

 

1. Level 1, keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan fokus pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan diintervensi.


2. Level 2, keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya, masalah kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan diintervensi bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang terpisah.

3. Level 3, fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi, fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan perkawinan; dll.

BACA JUGA:  Pertimbangan Perawatan Rumah Pasca Bedah Kulit

4. Level 4, seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai latar belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus intervensi: dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi keluarga; hubungan sub-sistem keluarga dengan lingkungan luar.

Proses Keperawatan Keluarga

Proses pengumpulan informasi yang dilakukan terus menerus dan untuk dapat mengartikan data/informasi yang diperoleh dan digunakan kemampuan profesional. Sumber-sumber data yang diperlukan berasal dari: pengkajian keluarga; observasi rumah dan lingkungannya; pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga; data sekunder:hasil lab/X-ray. Ada dua tahap dalam pengkajian, yaitu:

1. Pengkajian tahap I

a. Data umum

i. Nama kepala keluarga

ii. Alamat

iii. Komposisi keluarga (dalam table) lengkapi dengan genogram

iv. Tipe keluarga

v. Suku

vi. Agama

vii. Status sosial ekonomi keluarga

BACA JUGA:  Susu Hanya Efektif Cegah Osteoporosis Sebelum Usia 30 Tahun

viii. Aktivitas rekreasi keluarga

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

i. Tahap perkembangan keluarga saat ini

ii. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

iii. Riwayat keluarga inti

iv. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri)

c. Lingkungan

i. Karakteristik rumah

ii. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

iii. Mobilitas geografis keluarga

iv. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

v. Sistem pendukung keluarga

d. Struktur keluarga

i. Pola komunikasi keluarga

ii. Struktur kekuatan keluarga

iii. Struktur peran (formal dan informal)

iv. Nilai atau norma keluarga

e. Fungsi keluarga

i. Fungsi afektif

ii. Fungsi sosialisasi

iii. Fungsi perawatan keluarga

f. Stress dan koping keluarga

i. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga

ii. Kemampuan keluarga berespons teradap situasi/stressor

iii. Strategi koping yang digunakan

iv. Strategi adaptasi disfungsional

BACA JUGA:  Makan Daging Merah Berisiko Bagi Kesehatan

g. Pemeriksaan fisik

h. Harapan keluarga

2. Pengkajian tahap II, mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh keluarga.

a. Mengenal masalah

i. Pengertian

ii. Penyebab

iii. Tanda dan gejala

iv. Identifikasi tingkat keseriusan masalah pada keluarga

b. Mengambil keputusan

i. Akibat

ii. Keputusan keluarga

c. Melakukan perawatan sederhana

i. Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga

ii. Cara-cara pencegahan

d. Modifikasi lingkungan

i. Lingkungan fisik

ii. Lingkungan psikologis

e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

i. Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi keluarga

ii. Frekuensi kunjungan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Merupakan panduan dalam dalam memberikan tindakan keperawatan, ada tiga jenis yaitu actual, risiko, dan potensial.

Komponen diagnosa keperawatan keluarga:

1. Masalah, mengacu pada respon keluarga terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan dasar

2. Etiolgi, mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga.

3. Tanda dan gejala