Penanganan Keguguran Membakat dan Keguguran Tak Lengkap

https://www.ilmukesehatan.comKeguguran membakat (abortus insipen)

Keguguran membakat ini tidak dapat dihentikan, karena setiap saat dapat terjadi ancaman perdarahan dan pengeluaran hasil konsepsi. Keguguran membakat ditandai dengan:


a. Perdarahan lebih banyak

 

b. Perut mules (sakit) lebih hebat

c. Pada pemeriksaan dijumpai perdarahan lebih banyak, kanalis servikalis terbuka dan jaringan/hasil konsepsi dapat diraba.

Penanganan keguguran membakat:

a. Pada umur hamil kurang dari 14 minggu, dapat segera dilakukan kuretage, sehingga hasil konsepsi seluruhnya dapat dikeluarkan.

BACA JUGA:  Cara Menangani Kelemahan HIS Dalam Persalinan

b. Pada kasus dengan perdarahan banyak, dikeluarkan secara ligital.

Apabila bidan menghadapi keguguran membakat, segera berkonsultasi dengan dokter, sehingga penderita mendapat penanganan yang tepat dan cepat.

Keguguran tak lengkap (abortus inkompletus)

Keguguran tak lengkap (abortus inkompletus) ditandai dengan dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari uterus, sehingga sisanya memberikan gejala klinis.

Gejala klinis yang mungkin dapat terjadi:

a. Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis

BACA JUGA:  Sikap dan Tindakan dari Prognosa Kehamilan

b. Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat

c. Terjadi infeksi dengan ditandai suhu tunggi

d. Dapat terjadi degenerasi ganas (korio karsinoma)

Pada pemeriksaan dijumpai gambaran:

a. Kanalis servikalis terbuka

b. Dapat diraba jaringan dalam rahim atau dikanalis servikalis.

c. Kanalis servikalis tertutup dan perdarahan berlangsung terus.

d. Dengan pemeriksaan sonde perdarahan bertambah

Penanganan keguguran tak lengkap (abortus inkompletus)

1. Dalam keadaan gawat karena kekurangan darah, dapat dipasang infuse dan transfuse darah, untuk memulihkan keadaan umum.

BACA JUGA:  Mengenal Komplikasi Solusio Plasenta

2. Diikuti kerokan:

a. Langsung pada umur hamil kurang dari 14 minggu

b. Dengan induksi pada umur hamil diatas 14 minggu

3. Pengobatan

a. Berikan uterotonika

b. Antibiotika untuk menghindari infeksi.