Passenger Janin dan Plasenta

https://www.ilmukesehatan.comKepala janin (bayi) merupakan bagian penting dalam proses persalinan dan memiliki ciri sebagai berikut:

1. Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian besarnya lahir, baka bagian lainnya lebih mudah lahir.


2. Persendian kepala berbentuk kogel, sehingga dapat digerakkan ke segala arah, dan memberikan kemungkinan untuk melakukan putar paksi dalam.

 

3. Letak persendian kepala sedikit ke belakang, sehingga kepala melakukan fleksi untuk putar paksi dalam.

Setelah persalinan kepala, badan janin tidak akan mengalami kesulitan. Pada beberapa kasus dengan anak yang besar pada ibu dengan diabetes mellitus, terjadi kemungkinan kegagalan persalinan bahu.

BACA JUGA:  Konsep Obstetri Sosial

Persalinan bahu yang berat cukup berbahaya karena dapat terjadi afiksia. Persendian leher yang masih lemah dapat merusak pusat-pusat vital janin yang berakibat fatal.

Pada letak sungsang dengan mekanisme persalinan kepala dapat mengalami kesulitan karena persalinan kepala terbatas dengan waktu sekitar 8 menit dan tulang dasar kepala tidak mempunyai mekanisme maulage, yang dapat memperkecil volume tanpa merusak jaringan otak.

Dengan demikian persalinan kepala pada letak sungsang atau versi ekstraksi letak lintang harus dipertimbangkan agar tidak menimbulkan morbiditas yang lebih tinggi.

BACA JUGA:  Komplikasi Operasi Kebidanan Pada Ibu

Persalinan fisiologis menempati jumlah terbesar 97% dengan oksiput bertindak sebagai hipomoklin, dan lingkaran suboksipito-bregmatika sebesar 32 cm melalui jalan lahir.

Berbagai posisi kepala janin dalam kondisi defleksi dengan lingkaran yang melalui jalan lahir bertambah panjang sehingga menimbulkan kerusakan yang makin besar.

Pada keadaan presentasi rangkap karena volume janin yang melalui jalan lahir makin besar, disamping terjadi jepitan bagian kecil, yang dapat menimbulkan persoalan baru.

BACA JUGA:  Cara Menangani Solusio Plasenta

Kedudukan rangkap yang paling berbahaya adalah antara kepala dan tali pusat, sehingga makin turun kepala makin terjepit tali pusat, menyebabkan asfiksia sampai kematian janin dalam rahim.